#Umat
Bersama Hizbut Tahrir (3)
Oleh
: Ghaniy Alfandi (Forum Kajian Mahasiswa Surabaya)
Berbagai
tuduhan – tuduhan miring serta negatif selalu diarahkan kepada gerakan dakwah Hizbut
Tahrir, baik yang berada di Indonesia maupun yang berada di luar Indonesia.
Awalnya semua tuduhan – tuduhan ini bertujuan untuk menghancurkan jamaah Hizbut
Tahrir secara keorganisasian tetapi hal ini selalu gagal dan tidak pernah
berhasil. Semakin keji tuduhan yang diarahkan kepada Hizbut Tahrir maka akan
semakin mempererat ukhuwah Islamiyah diantara kader kadernya. Usaha untuk
memecah belah organisaasi tidak berhasil maka kemudian tuduhan negatif ini
dialihkan kepada masyarakat sekitar. Berbagai tuduhan yang tidak berdasar
diopinikan agar masyarakat semakin menjauhi dan membenci dakwah yang dilakukan
oleh Hizbut Tahrir tetapi hal ini juga gagal. Semakin banyak tuduhan yang
diarahkan kepada jamaah Hizbut Tahrir maka umat akan semakin mencari cari
seperti apakah dakwah Hizbut Tahrir itu. Selain itu membuat umat semakin
menegenal Hizbut Tahrir dan semakin peduli terhadap dakwah yang dilakukan Hizbut
Tahrir.
Tidak
cukup hanya disitu, tuduhan negatif terus menerus diarahkan kepada dakwah yang
dilakukan oleh Hizbut Tahrir, hingga tuduhan tersebut berhasil mengadu domba
gerakan dakwah ini dengan institusi negara. Sehingga yang terjadi adalah negara
menjadi musuh bagi dakwah islam, negara menjadi paranoid terhadap gerakan
dakwah islam, negara menjadi alergi terhadap ajaran ajaran islam dan negara
berusaha untuk membredel semua gerakan gerakan jamaah dakwah yang selalu
konsisten menyebarkan ajaran ajaran islam. Berbagai tuduhan serta pemahaman
negatif tidak berdasar serta tanpa bukti secara gencar diopinikan untuk
mempengaruhi seluruh elemen serta golongan masyarakat. Dakwah Hizbut Tahrir
dituduh makar, dituduh memecahbelah kesatuan dan persatuan, dituduh sangat
tidak toleransi, dituduh bertentangan dengan ideologi negara, dan lainnya.
Sehingga
ada beberapa kelompok islam yang terpengaruh dengan opini yang digencarkan oleh
negara. Kelompok islam yang terpengaruh ini merasa bahwa golongannya saja yang
paling benar serta paling sesuai dengan kondisi negara saat ini sehingga
memandang jamaah lain sebagai jamaah dakwah lain tidak cocok berada di
Indonesia. Usaha adu domba antar kelompok islam ini bukanlah suatu kejadian
yang baru – baru ini saja tetapi sudah merupakan salah satu agenda yang memang telah
dibuat dan direncakanan oleh para musuh islam yang tidak ingin apabila islam
ini bersatu sehingga kemudian bangkit memimpin dunia. Rand Corporation (sebuah
lembaga think-thank neo-konservatif AS) mengeluarkan dokumen didalam
rekomendasinya berjudul “Civil Democratic Silam, Parters, Resources, And
Strategies” yang ditulis Cheryl Bernard diungkap secara detil upaya memecah
belah umat islam. Hal ini menunjukan bahwa islam bukanlah musuh dari
pemerintahan dan seharusnya pemerintah dengan islam merupakan satu kesatuan
yang saling bahu membahu saling membantu untuk menjaga persatuan dan kesatuan
negara.
Hizbut
Tahrir Indonesia merupakan gerakan jamaah dakwah islam yang konsisten
mendakwahkan ajaran ajaran islam bukan yang lain. Berdakwah dengan cara damai
tanpa melalui kekerasan dan tidak pernah melakukan pembubaran pengajian dari
jamaah lain. Dengan sopan, santun, tegas, dan cerdas menyampaikan berbagai ide
– ide pemikiran dalam ajaran islam yang rahmatan lilAlamiin. Sehingga bukan
tidak mungkin dakwah yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir selalu mendapatkan
tempat tersendiri bagi seluruh golongan elemen umat islam di Indonesia khususnya
dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya. Maka apabila ada opini
pemerintah ingin membubarkan jamaah dakwah ini maka segenap umat islam
Indonesia akan bergerak untuk membela islam dan kemuliaannya.
Bukti
nyata dukungan umat kepada Hizbut Tahrir sudah tidak terhitung lagi, mengalir
terus menerus bagaikana mata air yang keluar dari sumbernya. Berbagai golongan
ulama di nusantara, kiai, pimpinan
pondok pesantren, pimpinan pengajian, pengacara muslim, mahasiswa, pejabat,
serta tokoh tokoh muslim sependat bahwa pembubaran gerakan dakwah jamaah Hizbut
Tahrir di Indonesia merupakan kesalahan (blunder) yang dilakukan oleh
pemerintah baik dari sisi aturan prosedur hukum atau dari alasan – alasan yang
menjadi dasar pembubaran Hizbut Tahrir di Indonesia.
Fenomena
kejadian ini hampir sama seperti akhir tahun 2016 ketika ada penistaan dan
pelecehan kitab suci umat islam Indonesia oleh individu yang tidak beriman
kepada Allah dan rosulnya maka seluruh umat muslim Indonesia bergerak bersatu
dari seluruh penjuru nusantara berlomba lomba untuk membela kemuliaan islam.
Padahal sebelumnya umat islam diopinikan bahwa umat islam Indonesia sulit
sekali untuk bersatu karena terdapat banyak perbedaan fiqh, golongan serta
latar belakang. Maka opini negatif tersebut secara nyata tidak terbukti sama
sekali karena terbukti pada tanggal 2 desember 2016 atau dikenal aksi bela
islam III (aksi 212) menjadi aksi terbesar sepanjang sejarah Indonesia dengan
jumlah massa mencapai kurang lebih 7 juta orang berkumpul di ibukota negara.
Umat
islam sesungguhnya adalah satu, sehingga umat muslim satu dengan yang lainnya
adalah satu tubuh. Begitu pula dengan jamaah dakwah islam yaitu juga satu,
sehinga jamaah dakwah islam satu dengan lainya merupakan jamaah islam yang
satu. Sehingga apabila salah satu jamaah mendapat perlakuan yang dzalim dari
siapapun baik itu secara lembaga/instansi atau secara kelompok maka jamaah
dakwah islam yang lainnya juga akan terdzalimi. Mendzalimi salah satu jamaah
dakwah serta menghalangi dakwah islam maka sama saja mendzalimi umat islam
Indonesia. Menghalangi dakwah islam berarti melakukan pengingkaran terhadap
ajaran ajaran agama islam sendiri. Maka apabila itu terjadi bukan tidak mungkin
umat islam Indonesia akan segera bergerak bersatu membela kemuliaan islam
meskipun harus mengorbankan jiwa, raga dan harta mereka.
Karena
sejatinya cahaya islam tidak akan dapat dipadamkan meskipun berbagai upaya
serta agenda makar dibuat sedetail dan sesempurna mungkin. Ajaran islam adalah
agama yang telah diridhoi oleh Allah selaku pencipta alam. Seperti yang
diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 19 dan ayat 85 serta surat Al Maidah
ayat 3
إن الدين عند الله الإسلام
“Sesungguhnya
agama yang di sisi Allah adalah Islam.” (QS: Ali Imran.19)
ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين
“Dan
barang siapa mencari agama selain Islam, maka itu tidak akan diterima darinya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (QS: Ali Imran.85)
ورضيت لكم الإسلام دين
“Dan
Aku rela Islam sebagai agama kalian.” (QS: Al Maidah.3)
Berbagai
bukti fakta telah jelas Hizbut Tahrir Indonesia merupakan gerakan dakwah jamaah
islam yang selalu konsisten berdakwah menyebarkan ide dan pemikiran islam.
Berdakwah dengan cinta damai, sopan, santun, tegas, cerdas, dan intelektual
bukan menggunakan kekerasan fisik dan mengangkat senjata. Sesungguhnya semua
yang dituduhkan kepada Hizbut Tahrir di Indonesia tidaklah benar dan tidak
terbukti dan dapat dipastikan tuduhan tersebut diada adakan. Peran serta dakwah
Hizbut Tahrir dalam membangun negeri juga terlihat nyata bukan NATO (No Action
Talk Only) atau OMDO (OMong DOang).
Hal
ini dapat kita temukan faktanya bahwa organisasi mana yang secara konsisten
menolak penjajahan gaya baru (neoimperialisme) yang telah nyata merusak kehidupan
berbangsa di Indonesia. Ormas mana yang paling “nyaring” menyuarakan dan
menolak Undang Undang liberal seperti UU Migas, UU SDA, UU Penanaman Modal Asing,
dan lain – lain. Berbagai UU Liberal ini telah nyata merusak generasi generasi
penerus bangsa. Kemudian ormas mana yang dengan lantangnya menyuarakan untuk
menuntut semua pelaku korupsi, menuntut para pelaku separatis yang nyata ingin
memisahkan diri dari NKRI, dan konsisten menuntut keadilan bagi seluruh rakyat
indoneisa. Ormas mana yang selalu menolak berbagai rencana kebijakan pemerintah
yang nyata nyata akan membuat kedzaliman kepada rakyatnya. Selain itu Hizbut
Tahrir juga hadir dalam membantu umat Indonesia yang sedang mengalami bencana
alam seperti bencana Tsunami Aceh (2004), Gempa Yogyakarta (2006), Erupsi
Gunung Berapi, dan yang lainnya. Hizbut tahrir selalu turut serta dalam segala
agenda dakwah islam ataupun agenda sosial kemasyarakatan.
Dengan ini masihkah menuduh
Hizbut Tahrir Indonesia mengancam Indonesia?
Maka
Hizbut Tahrir merupakan bagian dari umat dan umat menjadi satu dengan Hizbut
Tahrir. Sehingga #UmatBersamaHizbutTahrir. Membubarkan dakwah Hizbut Tahrir
Indonesia maka sama saja menghalangi dakwah islam di Indonesia. Menghalangi
dakwah di Indonesia akan berhadapan dengan umat islam Indonesia. Maka sudah
seharusnya para penguasa di negeri in menjadi penolong penolong agama Allah.
Berpihaklah kepada agama Allah. Gunakanlah kekuasaan hanya untuk agama Allah.
Hanya Allah lah yang menguasai dan merajai segala sesuatu yang ada di bumi ini.