Oleh Suhari Rofaul Haq (Analis di
Politic and Education Reform)
Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI) sedang menjadi buah bibir masyarakat. Baik
yang pro maupun kontra. Ya, saat ini
rakyat Indonesia dan dunia sedang disuguhi dan digiring dengan opini pembubaran
dan tindakan represif rezim. Tuduhan irasional dialamatkan, bahwa keberadaan HTI tidak
melaksanakan peran positif dalam proses pembangunan guna mencapai tujuan
nasional. Padahal jika mau jujur kontribusi HTI pada negeri ini sangat luar
biasa banyaknya. Berapa banyak umat yang tercerahkan dengan dakwah HTI dari
tidak mengenal sistem islam menjadi orang yang paling bersemangat
memperjuangkanya demi keselamatan agama
dan negeri tercinta ini.
Berapa
banyak tulisan dan keringat menetes demi membela asset negeri dari jarahan
kapitalis asing. Juga berapa banyak
muslimah yang sanggup menutup aurat secara sempurna dimana sebelumnya masih
bangga berpakaian ala barat. Tuduhan berikutnya adalah dianggap menyebarkan
ajaran/faham yang bertentangan dengan Pancasila. Padahal dalam penjelasan ayat
(4) pasal 59 dalam Undang-Undang Ormas no.12/2013 yang dimaksud dengan, ”Ajaran
atau faham yang bertentangan dengan Pancasila,” adalah ajaran Ateisme, Komunisme/Marxisme-Leninisme”.
Dan tuduhan tuduhan lainya yang terkesan dibuat-buat dan dipaksakan.
HTI Peduli
Hizbut
Tahrir Indonesia hadir murni mendakwahkan islam yang dibawa nabi Muhammad saw.
Aktifitas utama HTI adalah amar ma’ruf nahi mungkar dengan menyampaikan ajaran
islam kaffah dengan tujuan mengembalikan kehidupan islam kembali. Ajaran
islam kaffah meliputi
aqidah,syariah,ibadah,muamalah,hudud,jinayah,siyasah dll. Dalam pembahasan
siyasah inilah muncul sistem pemerintahan islam yakni Khilafah. Khilafah
merupakan ajaran islam yang tidak bisa dipisahkan dengan islam itu sendiri.
Mungkin inilah kalau boleh dikatakan perbedaan mencolok HTI dengan ormas atau
jamaah islam lainya dinegeri ini.
Khilafah
yang diperjuangkan HTI selama ini merupakan janji Allah swt dan berita gembira
dari Nabi Muhammad saw. Semua ulama’pun baik dari kalangan sunni maupu syi’i
sepakat akan kewajiban mendirikanya. Jadi aneh dan pasti ada “kepentingan” jika
ada bagian dari umat islam juga penguasa yang mempermasalahkan ajaran islam
tersebut dengan cara ingin membubarkan jamaah yang mendakwahkanya. Kepentingan
tersebut sejalan dengan kemauan barat kafir kapitalis yang tidak ingin
negeri-negeri muslim jajahannya lepas begitu saja dari hegemoninya. Lepasnya
negeri-negeri muslim berarti awal kebangkrutan mereka.
Barat
kapitalis tahu persis HTI adalah partai idiologis pembebas yang sangat
memahami,teruji dan paling siap memimpin perubahan dunia dengan khilafah yang
diperjuangkannya. 13 tahun silam tepatnya bulan Desember 2004, The National
Intellegence Councill telah memprediksi bahwa pada tahun 2020M sebuah “Khilafah
baru” akan muncul di panggung dunia. Temuan tersebut dirillis dalam sebuah
laporan setebal 123 halaman dengan judul, ”Mapping The Global Future”. Laporan
tersebut dipresentasikan didepan Presiden AS,Anggota konggres,Anggota kabinet,tokoh-tokoh
kunci dalam pengambil keputusan.
Apa yang terjadi sekarang adanya keinginan kuat untuk membubarkan dan
melarang HTI di negeri ini tidak lepas dari kepentingan politik luar negeri
barat terutama AS. Barat ingin memastikan dunia tetap dalam genggamannya yang
kapitalis. Jangan sampai bayi ajaib Khilafah terlahir kedunia dengan selamat.
Semua janin khilafah dinegeri-negeri muslim harus diaborsi sedini mungkin dan
itu sudah dan sedang dilakukan, kini giliran Indonesia yang harus diaborsi dini.
Persis seperti usaha Fir’aun dalam
melindungi dan melanggengkan kekuasaanya dengan cara membunuh semua bayi
laki-laki yang ada dinegerinya. Bedanya fir’aun menggunakan kekuasaanya sendiri
sementara barat kapitalis menggunakan tangan
umat islam sendiri entah disadari atau
tidak.
Akhir Rezim yang Hina
Islam
sebagai sebuah sistem yang datang dari pencipta layak diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan islam negeri ini niscaya kuat dan disegani dunia. Pat Buchanan-Pendiri
majalah The American Conservative dan penasehat tiga orang mantan presiden AS,
Nixon,Ford dan Reagen mengatakan,” Bila pemerintahan islam sebagai sebuah
gagasan sudah menyatu ditengah umat islam, bagaimana mungkin sebuah pasukan
yang paling baik di dunia sekalipun dapat menghentikanya?”. Namun apa yang
terjadi, nampaknya penguasa lebih tertarik dengan kapitalis yang jelas-jelas
telah menyengsarakan rakyat. Padahal barat kapitalis adalah musuh nyata bagi
negeri muslim ini. Pernyataan terbuka mantan Sekjen NATO, Willy Claes pada
akhir abad 20 sebagai bukti tak terbantahkan.”Aliansi barat telah menempatkan
islam sebagai sebuah target permusuhanya, menggantikan posisi Uni Soviet”.
Penguasa
harus bisa mengambil pelajaran dari para rezim diktator dunia yang memusuhi dakwah
islam dengan berbuat keji pada Hizbut Tahrir. Suriah pernah membunuh 300
lebih anggota/syabab HT hanya dalam
semalam. Khaddafi pernah menggantung
syabab HT pada siang hari didepan umum. Saddam Husain juga pernah membunuh
ratusan syabab HT.
Demikian
pula rezim diktator lainnya telah menyiksa,menganiaya dan memenjarakan ratusan
syabab atas instruksi majikan-majikan
mereka,penjajah kafir barat. Namun, sungguh Hafidz al Asad,Saddam Husain,
Muammar Qaddafi ,Anwar Sadat dan lainya telah mati, Tapi HT justeru tumbuh
semakin besar dan kuat, melangkah pasti dengan kesabaran prima, Dan berkat
pertolongan Allah swt tidak kenal menyerah dalam perjuangan. Sunnguh kekuasaan
para rezim cuma sebentar dan sementara saja. Nabi saw bersabda,” Allah swt
menggenggam bumi pada hari kiamat dan
melipat langit dengan tangan kananNya, lalu berfirman,” Sayalah raja yang
sebenarnya, dimanakah gerangan para penguasa diktator?. Dimanakah gerangan
orang-orang yang menyombongkan diri?”.(HR.Bukhori,4812 dari Abu Hurairah).
Usaha
pembubaran dakwah HTI adalah sebuah kezaliman besar yang dipaksakan barat penjajah pada penguasa
negeri ini. Usaha tersebut demi mengamankan aset jarahan mereka.Karena HTI
selalu mengungkap rencana-rencana buruk mereka terhadap negeri ini. Maka sekali lagi penguasa harus menolaknya
jika ingin dicintai rakyat dan Allah swt. Dari Abi Said ra, Nabi bersabda, ”Sesungguhnya
manusia paling dicintai Allah swt pada hari kiamat dan paling dekat kedudukanya
disisi Allah swt adalah pemimpin adil.Sedang orang yang paling dibenci dan jauh
kedudukanya disisi Allah swt adalah pemimpin zalim”.(HR.Tirmidzi).
Semoga
penguasa negeri ini tidak ikut berbuat zalim. Aamiin.
Wallahu
a’lam bish showab.