Nur Afifah
(Sekretaris BEM STIS SBI Surabaya)
Kini
suasana fajar kemenangan sudah tidak bisa di bendung kembali, fajar kemenangan
bagaikan sinar matahari ketika menerangi seluruh alam. Itulah syariah Islam,
saat ini hampir semua manusia sudah melek syariah mereka semua sudah sadar
bahwa saat ini hadist rasul yang diriwayatkan oleh Ahmad sudah terlihat sangat
nyata “Lantas akan datang zamannya para diktator (mulkan adhludan), atas
kehendak Allah, akan berakhir juga. Kemudian (terakhir), akan datang kembali
masa Khilafah Rasyidah dengan garis kenabian.” Kemudian Nabi diam. (HR
Ahmad dan Al Bazzar) zaman mulkan jabariyan atau pemerintahan yang dzalim saat
ini sudah nampak dan semua manusia sudah bisa melihat itu dengan kasat mata.
Hadist
inilah yang menjadi kabar gembira rasulullah saw dan menjadi pegangan bagi
partai Hizbut Tahrir, sehingga melanjutkan kehidupan Islam itu adalah visi yang
sangat tepat untuk melaksanakan hadist yang telah diriwayatkan Ahmad dan Al
Bazzar.
Negeri
kita mayoritas Muslim dan seorang muslim harus terikat dengan kemuslimannya yakni
Aqidah Islamiyah. Sehingga bersifat harus ketika dia adalah seorang muslim dan
mengimani hadist tersebut. Inilah yang dibawa oleh Hizbut Tahrir sehingga tak
bisa dipungkiri kalau kita harus ikut berjuang dan menyebarluaskan apa yang
telah dibawa oleh Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir memang belum dikenali pada masa
kala itu, karena Hizbut Tahrir didirikan oleh Syekh Taqiyuddin An-Nabhani di
Palestina dan masuk ke Indonesia sejak tahun 80-an. Personel yang menjadi
utusan Khilafah Utsmani untuk menyebarkan Islam di Indonesia adala wali songo.
Ketika
kita mau mengetahui Hizbut Tahrir lebih dekat, maka yang akan kami dapatkan
arah dari apa yang didakwahkan oleh Hizbut Tahrir adalah Melanjutkan Kehidupan
Islam, yakni mengajak kaum muslimin kepada pengamalan seluruh hukum-hukum
Islam. Mulai dari persoalan aqidah, ibadah, makanan, minuman, pakaian, akhlak,
muamalah dan uqubat, dan dengan jalan menegakkan Syariah dan Khilafah
Itulah
arah dakwah yang dilakukan Hizbut Tahrir, dan bagaimana karakter Hizbut Tahrir
di dalam dakwah,,?
Fikriyan
atau melalui perubahan berfikir, kekuatan manusia itu adalah pada pemikirannya
sehingga bagi siapapun yang sudah memegang Islam dengan kuat maka dia akan
melakukan apapun sesuai dengan bagaimana Islam mengatur.
Siyasiyah
atau politis, akar permasalahan umat ini sebenarnya adalah persoalan politik
yakni pelayanan negara dengan umat. Umat yang tidak dilayani dengan benar, dan
bahkan negara yang abai dengan kehidupan umat ini adalah kehidupan politik yang
salah alias tidak sesuai dengan Islam.
Non
kekerasan, Hizbut Tahrir tidak pernah menggunakan kekerasan disetiap
aksi-aksinya justru Hizbut Tahrir terus menahan diri ketika ada umat yang
menyerang Hizbut Tahrir, namun bukan berarti tidak mengajarkan Jihad.
Asasiyan
atau mendasar, untuk menyelesaikan problematika umat itu dibutuhkan solusi yang
mendasar sehingga problematika itu bisa diatasi dan tak akan terjadi kembali.
Tak ada yang bisa memberikan solusi yang mendasar kecuali Islam, dan Islam
inilah yang dibawa oleh hizbut tahrir.
Alamiyan
atau universal, networking Hizbut Tahrir ada diseluruh dunia.
Itulah
sedikit mengenal tentang Hizbut Tahrir, sama seperti apa yang telah dilakukan
oleh Rasulullah saw saat berdakwah melawan masyarakat Quraish.
Tujuan
hidup seorang Muslim adalah dapat menikmati kehidupan sesungguhnya, dan
kehidupan sesungguhnya tak lain adalah akhirat. Ketika tujuannya adalah akhirat
maka seorang Muslim itu harus menerapkan apapun yang diperintahkan oleh
penciptanya. Siapa..? Allah Azza Wa Jalla. Dan semua perintah yang akan membuat
seorang muslim itu sukses dengan tujuannya sudah tertulis lengkap dan jelas di
dalam Al Qur’an dan As-Sunnah.
Jika
seperti ini apakah kalian sebagai seorang Muslim akan menolak dan menentang
Hizbut Tahrir..? Pilihan ada ditanganmu..
Wallahua’lam [AD]