“AMERICA FIRST”
BUKTI KESOMBONGAN DONALD TRUMP
OLEH : RAHMAT ABU ZAKI
(Analis di Pusat Kajian Data dan Analisis-PKDA)
Presiden AS, Donald
John Trump menekankan akan menjalankan kebijakan America First dalam
kepemimpinanya baik didalam maupun
diluar negeri. Trump yang dilantik sebagai Presiden ke-45 AS pada Jumat 20
Januari 2017 mengatakan akan menempatkan kepentingan rakyat Amerika sebagai
yang pertama. Apa sebenarnya kebijakan America First itu?
Kebijakan America
First adalah sebuah kebijakan yang menempatkan kepentingan Amerika menjadi
nomor satu baik itu didalam negeri maupun diluar negeri. “Mulai
saat ini, Amerika harus ditempatkan sebagai yang pertama (America First),”
kata Donald Trump, dalam pidato pelantikannya Jumat 20 januari 2017. “Setiap
keputusan pada perdagangan, pajak, imigrasi, hubungan luar negeri, akan dibuat
menguntungkan bagi pekerja dan keluarga Amerika. Kesengsaraan Amerika ini
berhenti di sini dan sekarang,” lanjut Trump dengan tegas.
Dalam hal ekonomi,
Trump mengatakan bahwa kebijakan ekonomi AS yang baru akan mengikuti dua aturan
utama, yaitu membeli produk-produk dalam negeri AS (Buy American) dan
mempekerjakan warga Amerika (Hire American). “Kita akan membuat warga Amerika kembali bekerja dan membangun negara
ini dengan tangan warga Amerika. Beli produk Amerika dan pekerjakan orang
Amerika,” kata Trump.Ia menimpali, “Perlindungan
akan kembali di negara ini. Amerika akan mulai berjaya lagi, berjaya lebih lagi
dari sebelumnya. Kita akan membawa kembali lapangan kerja (ke dalam negeri) dan
kita akan membawa kembali impian-impian kita.”[1]
Kebijakan inilah yang
coba Wakil Presiden AS Mike Pence sampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Wakil
Presiden JK, Kamis (20/4).Dalam pertemuan tersebut, Pence kepada JK mengatakan
AS akan fokus kepada peningkatan hubungan perdagangan dan investasi yang
menguntungkan negaranya. Pemerintah, kata JK, akan mencoba memahami jenis
kebijakan baru AS ini serta dampaknya ke Indonesia. "Tentu kita ingin pahami dulu yang mereka maksud dengan America
First ini," kata JK di Istana Wapres di Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Kebijakan America
First dicanangkan sejak Trump berkampanye presiden tahun lalu. Berdasarkan
program ini, Trump mengedepankan rakyat Amerika dan keamanan Amerika di atas
segalanya. Salah satu bentuk kebijakannya adalah larangan masuk bagi warga dari
negara-negara mayoritas Muslim yang berkonflik. Selain itu, Trump juga mulai
meninjau hubungan dengan negara-negara yang membuat nilai perdagangan AS
defisit.
Awal bulan ini,
Trump menyebut beberapa negara yang membuat AS rugi, salah satunya Indonesia.
Amerika Serikat mengklaim mengalami defisit perdagangan hingga 500 miliar dolar
AS atau mencapai Rp 6.650 triliun.
Menanggapi kebijakan
America First ini, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan beberapa strategi
melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan.
JK mengaku akan ada
pertemuan lanjutan untuk membahas kemungkinan-kemungkinan baru atas kebijakan
yang dibawa AS ini.
"Kita juga segera merundingkan strategic
partnership khususnya di bidang ekonomi dengan AS. Karena itu Ibu Menlu,
Menteri Perdagangan beserta dubes kita akan mempersiapkan dalam pertemuan
(selanjutnya)," kata JK.
Indonesia adalah
negara Asia ketiga yang disambangi Pence, setelah Korea Selatan dan Jepang
dalam dua pekan terakhir ini. Setelah dari Indonesia, Pence akan menyambangi
Australia.[2]
KAPITALISME DAN PENJAJAHAN
Kapitalisme dan
imperialisme adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tidak heran
kemudian sistem kehidupan yang dibangun oleh ideologi ini merupakan sistem yang
batil/rusak, buas, dan menyengsarakan manusia.
Dalam pandangan
kapitalisme makna kebahagiaan diartikan semata- mata pemuasan kenikmatan fisik.
Ideologi ini menjadikan perkara moral, kemanusiaan, hati nurani menjadi nomor
sekian. Penghalalan segala cara merupakan ciri khas yang melekat pada ideologi Kapitalisme.
Sebagaimana yang
pernah disampaikan Taji Mustafa,perwakilan media Hizbut Tahrir Menurutnya,
Amerika adalah sebuah negara kapitalis dengan seperangkat kebijakan luar negeri
kapitalis yakni untuk menjajah negara-negara lain. Dengan cara itulah, negara
itu senantiasa mencari cara untuk mempertahankan dominasinya di Dunia Islam dan
terus melanjutkan agenda eksploitasi kapitalis. Presiden boleh datang dan
pergi, kebijakan mungkin berubah, tetapi tidak akan ada perubahan yang
benar-benar nyata (real change).
Secara mendasar dan
global, Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, dalam Mafahim Siyasi li Hizb at Tahrir
(Konsep-konsep Politik Hizbut Tahrir), menyebutkan bahwa inti politik luar
negeri negara-negara kapitalis adalah
penjajahan/imperialisme. Negara-negara kapitalis seperti AS, akan selalu
menyebarluaskan ideologi kapitalisme ke seluruh dunia dengan metodea yang
tetap, yaitu penjajahan. Penjajahan ini dilakukan dengan berbagai
bentuk,meliputi politik, ekonomi, militer, budaya, dan yang lainnya. Ini pula
yang menjadi grand strtegi politik luar
negeri AS yang tidak pernah berubah. Yang mengalami perubahan adalah aplikasi
dari grand strategi itu pada level menengah atau bawah.
Amerika Serikat
adalah negara ideologis. Negara ini dibangun atas dasar kapitalisme. Fikrah
yang mendasari politiknya adalah penyebaran ideologi kapitalisme, yakni
pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme) ke seluruh dunia. Meskipun ada
banyak negara yang menganut ideologi kapitalisme dan ada perbedaan di antara
mereka, tapi semuanya bermaksud menyebarkan ideologi kapitalisme di dunia dan
menjadikan pandangan hidupnya sebagai pemikiran yang memimpin dunia.
Adapun thariqah yang
dijalankan oleh Amerika Serikat untuk mengimplementasikan fikrahnya, adalah
penjajahan (imperialisme), yaitu pemaksaan dominasi politik, militer, budaya,
dan ekonomi atas bangsa-bangsa yang dikuasai untuk dieksploitasi. Thariqah ini,
yaitu penjajahan, bersifat tetap dan tidak berubah-ubah meskipun terjadi
perubahan rejim-rejim kekuasaan dan pergantian undang-undang.
Penjajahan itu bukanlah
seperti kata Lenin, yakni “tahapan tertinggi diantara tahapan-tahapan
kapitalisme”, melainkan bagian integral dari pandangan hidup kapitalisme.
Penjajahan adalah thariqah yang telah menjadikan kapitalisme tersebar luas di
berbagai bangsa dan umat. Maka dari itu, politik luar negeri Amerika Serikat
bersifat tetap dalam firah dan thariqahnya. Tidak berubah mengikuti perubahan
negara dan persaingan antar negara. Maka, Amerika Serikat sama saja dengan
Inggris, Perancis, Italia dan negara manapun dari negara-negara kapitalis. Asas
politiknya penyebarluasan ideologi dan pandangan hidupnya dalam kehidupan,
dengan jalan penjajahan atas berbagai bangsa dan umat.
Bahan
Bacaan:
- Farid Wadjdi 2010. Menantang Amerika menyingkap imperalisme Amerika di bawah Obama. Penerbit Al Azhar Press
- Taqiyuddin an-Nabhani 2005. Konsepsi Politik Hizbut Tahrir (edisi Mu’tamadah). HTI Press