Oleh: Bambang Pranoto Bayu Aji
[Staf Jagongan Politik]
Dalam hal ini saya angkat jempol dan topi
setinggi-tinginya buat HTI saat menghadapi kesewenang-wenangan Banser melakukan
pencekalan dan pembubaran penyelenggaraan masirah Panji Rasulullah SAW
di Surabaya (mediaumat,2/4). Puluhan ribu anggota HTI pun tetap santun dan
tidak terpancing emosi dan memilih mengalah demi menjaga ukhuwah Islamiyah
sesama muslim, ini adalah sikap kedewasan dan akhlak yang santun dan luhur yang patut kita contoh dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Hal ini merupakan tindakan intoleran dan merupakan sikap
arogansi sejati, di tunjukan pula oleh Banser dengan menyita bendera Panji
Rasulullah bendera Tauhid Ar rayah dan Al liwa di beberapa daerah di
Jawa Timur seperti Trenggalek dan bahkan di bojonegoro mereka mengcegat dan menghadang rombongan yang akan mengikuti
tablig akbar majelis panji Rasulullah di Surabaya.
Dengan tindakan tersebut merupakan sikap yang kurang baik
dan menandakan betapa rendahnya akhlak dengan cara memaksa dan sewenang-wenang
bahkan melebihi aparat keamanan.
Toh juga selama ini kita melihat HTI selalu melakukan
kegiatanya dengan damai dan tidak
melalui jalan kekerasan. Justru HTI memberikan warna baru pada gerakan islam di
indonesia. Mereka aktivis HTI lebih suka di ajak diskusi dan egaliter, hal
inilah yang menunjukan kenapa mereka bisa cepat besar dan diterima masyarakat
indonesia.
Mereka para anggota HTI sangat santun dan melakukan
dakwah di tengah masyarakat dengan melakukan edukasi yang penting memahamkan
umat islam akan kewajiban menerapkan syariat dan menjelaskan gambran sistem
islam sebagai solusi untuk negeri ini. Bagi kita sesama kaum muslimin tentu ini
tidakan yang bagus serta sangat baik.
Dan mereka juga sangat aktif serta kritis melihat
permasalahan di negeri kita tercinta serta memberikan perspektif baru sebagai
jalan keluar atas segala permasalahan dengan gagasan khilafah yang mereka
usung. Tentu ini hal yang lumrah sebagai kecintaan kita setiap muslim terhadap
negerinya dengan perspektif masing-masing.
Dan HTI merupakan aset bagi umat islam karena mereka
berhasil membina umat, ada anak-anak muda, mahasiswa, intelektual, petani,
buruh, ibu rumah tangga dan sebangainya menjadi lebih baik akhlak dan pemahaman
islamnya. Jadi bukankah ini tindakan yang penuh kebaikan.
Serta merka juga selalu kritis yang berkaitan dengan
penjajahan oleh kapitaliusme serta sistem yang membuat indonesia kian rusak. Sudah saatnya kita bersatu sesama muslim bukan
saling mencekal bahkan membubarkan seperti yang dilakukan Banser, bahkan
beberapa wakatu yang lalu juga membubarkan pengajian ust Khalid bassalamah ini
menunjukan kerendahan adab dan sikap pembelaan kepada siapa kita membela.
Di satu sisi Banser seringkali bilang toleran bahkan
mengamankan Gereja ketika Natalan tapi sangat galak kepada saudara sesama muslim. Apakah ini sikap yang pantas?
Bagi teman-teman HTI terus saja maju. kalian tak pernah Korupsi seperti para
pejabat juga tak pernah menjual aset negara.
Justru kalian mencintai negeri ini dan memberikan contoh menjadi muslim yang
kritis dan tak tinggal diam melihat penjajahan dan penindasan yang terjadi, kalian menjadikan kita baik dan
terbuka wawasan dan pemahaman. Jadi kalau ada yang bilang HTI anti NKRI itu
hanya orang yang kurang wawasan saja dan kaum konservatif kolot. [bp]