(Oleh Suhari Rofaul Haq (Praktisi Pendidikan dan
Politik)
Hampir satu
abad sudah umat islam tercerai berai. Ibarat anak ayam kehilangan induknya.
Semua bergerak sendiri sesuai minat,
hasrat, dan nafsu masing-masing tanpa ada yang mengarahkan dan bertanggung jawab.
Kondisi bertambah parah ketika datang musang yang dengan leluasa mengatur anak
ayam. Itulah kondisi umat islam saat ini, banyak tapi tak berdaya. Mudah
terombang ambing tergantung angin membawanya. Bagaikan buih di lautan. Umat
yang dulunya satu kini terpecah menjadi 55 negeri lebih, dan semua sibuk dengan
urusannya masing-masing.Semua bisa
terjadi setelah Khilafah ar
Rosyidah, institusi negara warisan Rasulullah saw dibubarkan secara paksa tahun 1924 di Turki.
Dalam situasi carut-marut demikian kami datang
untuk berbuat “sesuatu” demi kebaikan dan keselamatan dunia ini. Kami ada untuk
memenuhi seruan pencipta alam.” Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. QS.Ali Imron 104).
Kami mulai mengabdi sejak 64 tahun lalu dengan visi- misi yang jelas ingin
menyatukan umat islam sedunia dalam satu
panji kebanggaan, panji Rasulullah saw
dan dalam bingkai Khilafah Ar Rosyidah.
Dan yang jelas kami terjun ditengah-tengah umat karena kami adalah
bagian dari umat ini.”Sesungguhnya umat ini adalah umat yang satu dan aku
adalah Rabbmu, Maka bertaqwalah kepada-Ku.”(QS
Al Mu’minun 52).
Kewajiban yang seharusnya dikerjakan semua umat
yang sedang kami laksanakan adalah mengembalikan kehidupan islam seperti masa
khulafa’ Arrosyidin terdahulu dengan
penerapan syariah-Nya. Kapitalisme, liberalisme, sekuralisme berikut turunannya
yang sedang diterapkan sekarang adalah pemikiran yang kami bongkar kesalahanya.
Tujuannya agar umat memahami bahaya yang
ditimbulkannya. Musuh nyata dan utama kami adalah negara kafir penjajah. Negara
yang telah dan akan terus mengeruk kekayaan alam negeri-negeri muslim dan terus
menerus memecah belah umat. Merekalah musuh sebenarnya karena memaksakan
sekularisme dalam dunia islam agar umat jauh dari kehidupan islami.
Dari Kami
Wahai umat Muhammad saw yang mulia, tahukah kalian
siapa kami? Kami adalah Hizbut Tahrir. Partai politik Islam ideologis yang
sedang bekerja keras membebaskan dunia dari cengkraman penjajah kapitalis. Saat
ini kami ada hampir di seluruh benua. Semua bergerak satu ide dan satu metode,
yakni metode dakwah Nabi saw. Siang malam kami bergerak sesuai maqom
masing-masing karena panggilan iman semata. Manusia terbaik dari kami puluhan
tahun harus rela berpisah dengan anak, istri dan keluarga dekatnya hanya demi
umat yang mulia ini. Kami sangat peduli
akan nasib seluruh negeri muslim bahkan kondisi dunia keseluruhan. Kami ingin
semua bersatu, tidak ada sebiji sawipun niat jahat untuk mencerai-beraikan
umat. Kami tidak ingin ada darah yang tertumpah walau hanya setetes.”Hilangnya
dunia ini lebih enteng bagi Allah swt daripada membunuh atau dibunuhnya seorang
muslim oleh seseorang.”(HR.Turmudzi). Demikian pesan Nabi saw yang kami pegang
erat.
Wahai umat yang mulia, Kami sadar perjuangan ini
sangat berat dan melelahkan. Sesuatu
yang besar harus diperoleh dengan pengorbanan yang besar pula. Janji Allah swt
dan berita gembira Nabi-Nya berupa berkuasanya kembali umat islam adalah karunia agung bagi umat ini, namum malapetaka
yang menyesakkan dada bagi barat kafir musuh Allah sawt. Sehingga mereka
mati-matian menghadang perjuangan suci ini. Rintangan demi rintangan mereka
siapkan untuk memperlambat tegaknya Khilafah Ar Rosyidah. Mereka sadar tidak
mungkin menghentikan janji Allah swt berdasar fakta-fakta yang mereka fahami.
Rintangan yang muncul dari kafir barat itu biasa,
namun menjadi luar biasa jika rintangan datangnya justru dari muslim yang seharusnya berdiri di
depan untuk merealisasikan janji Allah swt tersebut. Cibiran, cemoohan,
propagada buruk, kampanye buruk, pembunuhan karakter, mempersempit lapangan
pekerjaan, pengusiran, pemenjaraan bahkan
penghilangan nyawa adalah ujian kami yang justeru datangnya dari bagian
umat yang mulia ini. Notobenenya saudara sendiri. Naudzu billah, ada apa dengan
umat yang mulia ini? Siapa yang menyuruhnya dan dimana rasa kasih sayang itu?
Padahal Nabi saw telah mengabarkan:“Allah swt menciptakan rahmat 100 bagian.
Dia menahan 99 bagian di sisinya dan menurunkan satu bagian di bumi. Dengan
satu bagian itu, para makhluk saling berkasih sayang hingga seekor kuda
mengangkat kakinya dari anaknya karena khawatir menginjaknya.”(HR.BukharI Muslim).
Bantu dan Dukunglah
Wahai umat yang mulia. Kami bingung dan tidak habis
pikir, kenapa sebagian umat ini memusuhi kami? Padahal kami tidak pernah
korupsi, kolusi, nepotisme, merugikan negara, menjual aset negara, merusak
generasi dengan narkoba dll? Tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada kami
sungguh tak berdasar dan cenderung fitnah. Kami juga tidak pernah
mempermasalahkan organisasi keagamaan,
madzhab bahkan cara beribadahpun. Kami adalah sebuah jamaah yang beranggotakan
semua orang muslim dari berbagai latar belakang organisasi. Kamipun berfikir
keras dan berkeyakinan bahwa perpecahan umat islam terjadi karena barat kafir
yang menjadi dalangnya. Mereka memecah belah umat untuk melanggengkan
cengkeramanya terhadap umat terbaik ini. Wahai umat yang mulia, Kalian dan kami
adalah kita. Bersatu kita menang, bercerai berai musuh tepuk tangan. Bersatu
Allah swt senang, bercerai setan riang.
Wahai umat yang mulia, kita adalah umat satu
bagaikan satu tubuh. ”Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling
mencintai,mengasihi dan membantu laksana satu tubuh, Pabila satu anggota
sakit,maka seluruh anggota tubuh turut merasakan sakit, seperti tertimpa deman
atau tidak bisa tidur”.(HR.Ahmad dan Muslim). Nabi kita Muhammad saw juga pernah bersabda,”Apabila seseorang
mencintai saudaranya,maka hendaklah ia menyatakan rasa cintanya
kepadanya.”(HR.Abu Daud dan Turmudzi). Maka dengan tulus dan hanya mengharap
ridha Allah swt semata kami menyatakan,” Yaa ummah Nuhibbukum fillah, wahai umat yang mulia Kami sangat mencintai
kalian karena Allah swt semata”. Maka sambutlah cinta kami agar Allah sw mencintai kita semua dengan cara
berjuang bersama melanjutkan kehidupan islam dalam naungan Khilafah Ar
Rosyidah.
Tiba saatnya kita bersatu dibawah satu komando
kholifah dan satu panji Rasulullah saw yang bertuliskan kalimah tauhid, la
ilaha illallah muhammad rasulullah, Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad
utusan Allah. Saat itulah seluruh umat islam bergembira, meski kaum kafirin dan
munafiqin murka. Semoga umat ini segera bersatu kembali dan saling mencintai
karena Allah swt semata.”Tidak sempurna iman kalian, sampai ia mencintai
saudaranya seperti ia mencintai dirinya
sendiri.”(HR.Bukhori-Muslim).Aamiin.Wallahu a’lam bish showab.