Oleh: Muhammad Iwan Fikriawan (Praktisi Pendidikan Bondowoso)
Hidup adalah ujian, siapa yang paling siap dan bersungguh sungguh dalam menghadapi ujian, dialah yang layak lulus. Demikian pula manusia di dunia ini hakekatnya sedang menjalani ujian besar. Bahagia atau nestapa pertaruhannya. Ibarat sekolah, sebelum ujian tiba sang guru telah memberikan kisi-kisi soal agar dipelajari. Siapa yang serius mempelajarinya besar kemungkinan lulus,siapa yang abai kegagalan adalah resiko yang pantas diterimanya. Adilkan!
Kisi-kisi ujian manusia setelah kematiannya telah Allah swt berikan lewat NabiNya. Bukti kasih sayang pencipta pada manusia. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Al Barra’ bin ‘Azib, jika seorang mayit sudah dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit tiga pertanyaan. Ketiga pertanyaan tersebut adalah ;Pertama “Man Robbuka?”(…Siapakah Robbmu?),Kedua, “Wa maa diinuka?”( … dan apakah agamamu?),Ketiga, “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” (… dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?). Nah , inilah jawaban yang benar, jangan sampai salah.
1. Siapa Rabbmu?
Jawaban Benar Rabbku adalah Allah swt, Dialah Dzat yang maha sempurna, Tuhan sekalian alam, sang maha pencipta segala sesuatu, tempat bergantung seluruh alam, Dia Esa, yang tak beranak dan diperanakkan, Dialah satu satunya Tuhan yang patut disembah dan Dialah sang pengatur segala sesuatu dan Dialah yang paling berhak membuat hukum untuk mengatur hidup ciptaanNya sesuai dengan kehendakNya
Jawaban Salah Rabbku adalah Manusia. Secara tidak kita sadari mungkin jawaban itulah yang akan muncul ketika kita tidak memahami makna "Tuhanku adalah Manusia" secara mendalam, namun sadarilah tatkala ada manusia mematuhi segala hukum yang dibuat oleh manusia dalam mengatur hidupnya, tidak tepikirkah bahwa dia bagaikan telah menjadikan manusia yang telah membuat hukum itu sebagai tuhannya. Padahal sudah jelas hak membuat hukum adalah haknya Allah semata, mentaati hukum buatan Allah berarti dia menuhankan Allah namun sebaliknya mentaati hukum buatan manusia berarti dia menuhankan manusia. Sekalipun dia tidak bermaksud menuhankan manusia namun secara tidak langsung perbuatannya mengidentikkan hal itu. Seperti kebanyakan manusia saat ini yang tunduk dan patuh terhadap hukum demokrasi-sekularisme yang mereka buat sendiri dalam mengatur hidupnya.
2. Apa Agamamu?
Jawaban Benar Agamaku adalah Islam. Islam adalah agama yang Allah ridhoi, Ajaran dalam agama islam tak satupun yang melenceng dari fitroh manusia, karena semua hukum dalam islam berasal dari Allah sang maha pencipta, yang paling mengetahui kebaikan manusia. Sedangkan Agama sendiri adalah jalan hidup bagi setiap pemeluknya, dengannya-lah mereka menjalani hidup baik maupun buruknya, bersosialisasi maupun bernegara, individu maupun berkelompok, Dan orang yang beragama islam itu artinya menjadi manusia yang sesuai dengan apa yang pencipta kehendaki.
Jawaban salah Agamaku adalah Demokrasi. Memang tak seorangpun di dunia ini yang akan mengaku bahwa mereka beragama demokrasi, tapi cobalah difikir secara jernih, jika hanya hukum buatan manusia yang dia taati maka konstitusi atau apapun itu yang mewadahinya, misalkan demokrasi tak ubahnya seperti agama yang dipakai mengatur hidupnya disegala lini kehidupannya.. Dalam kondisi seperti itulah manusia telah menjadikan demokrasi sebagai agama. Faktanya, saat ini wanita tidak menutup aurat aman-aman saja, sementara orang tidak pakai helm pasti kena tilang.
3. Siapakah laki laki yang diutus kepada kalian?
Jawaban benar lelaki itu adalah Baginda nabi Muhammad saw. Beliau adalah pembawa risalah Islam yg diutus langsung oleh Allah, sebagai penunjuk jalan yang benar dan pemberi peringatan kepada seluruh ummat manusia. Ia sosok tauladan yang agung dalam menjalani kehidupan ini. ia adalah panutan kita dan yang akan memberikan syafaat kepada kita
Jawaban salah mereka adalah Montesque, JJ Rousseau dan John Locke. Ketiga orang ini adalah peramu dan penyempurna sistem demokrasi yang sebelumnya telah ada bibit dari bangsa Yunani. Mereka pulalah peletak dasar sistem demokrasi untuk dijadikan sebagai jalan hidup manusia yang menandingi islam yang berasal dari sang pencipta. Mereka menyakini mampu mengatur hidup manusia dengan ramuan demokrasi, Namun lihatlah kerusakannya yang ditimbulkanya. Hampir tidak ada beda antara manusia dan hewan.
Demikian kunci jawaban yang benar. Bisa tidaknya manusia menjawab ditentukan selama di dunia. Kelak saat ujian tiba tidak ada joki atau contekan seperti zaman ini. Pastikan mulai sekarang kita mempelajari, membiasakan dan menerapkan kunci jawaban yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita menjawab benar maka Allah swt akan meneguhkan iman kita (QS.Ibrohim: 27)
Nabi saw menjanjikan dalam riwayat Abu Daud , "Lalu diseru oleh penyeru dari langit katanya: Sungguh benar hamba-Ku, maka bentangkanlah kepadanya satu hamparan dari Syurga, dan pakaikanlah dia pakaian dari Syurga, serta bukakanlah baginya sebuah pintu ke Syurga." Sedang resiko bagi yang salah jawab, maka Allah akan menempatkan roh dari mayit tersebut ke ‘Asfala Safilin’, yakni tempat arwah dari golongan serendah-rendahnya manusia. Di sana manusia akan mengalami berbagai macam siksa kubur sebelum akhirnya dimasukan ke neraka pada akhirat kelak. Nabipun mengabarkan, ”Lalu datang kepadanya sebahagian dari bahan Neraka dan udara panasnya; kemudian diperintahkan bumi supaya mengapitnya lalu bumi mengapitnya sehingga berselisih tulang-tulang rusuknya, maka tinggallah ia dalam azab itu terus menerus ke masa Allah bangkitkan dia dari kuburnya.” (Abu Hurairah r.a).
Naudzubillah min dzaalik. Yang jelas ,Allah swt lewat nabi-Nya telah memberikan kisi-kisi ujian tersebut. Lulus tidaknya manusia, surga apa neraka balasanya tergantung kita masing masing saat ini, terlebih disaat sekularisme-demokrasi yang menjadi sistem kehidupan peluangnya agak berat. Berbeda, jika sistem islam dalam bingkai Khilafah ar Rosyidah diterapkan, maka peluang untuk lulus ujian sangat terbuka. Kholifah akan menjadi benteng dan hujjah manusia kelak, dan ada harapan pembelaan darinya.
Allahu a’lam bishshowwab.