Massa aksi bertajuk Indonesia Bersatu, menggelar kegiatan di area Car Free Day, Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (4/12). Peserta aksi datang dari luar jawa.
Salah satu peserta bernama Rahmad Aldi (40) berasal dari Gunung Singgih, Lampung Tengah. Dia mengatakan, kedatangannya ke Jakarta karena dibayar oleh koordinator lapangan.
Dia mengaku datang bersama dengan tiga ribu massa menggunakan bus.
"Yah maulah ikut, namanya juga diajak, dikasih uang lelah Rp 200 ribu untuk jajan, makan dikasih malam, siang, malam sampai pulang," kata Aldi di Bundaran HI.
Menurutnya, dia disuruh salah satu petinggi partai untuk meramaikan demo di Jakarta. Dia menyebutkan, berangkat dari Lampung pada Sabtu (3/12) kemarin.
"Semuanya menjadi Garda Pemuda NasDem. Kami disuruh ikut ini, saya juga ikut-ikutan saja karena semua teman saya ikut," terang dia.
Oleh koordinator lapangan, Aldi dan sejumlah temannya diminta untuk mengenakan baju pengamanan Garda Pemuda Nasdem. "Jadi ke sini datang saja, diberi pakaian Garda ini sambil bawa bendera-bendera," tandas dia.
Dalam aksi ini, sejumlah bendera partai politik seperti Golkar dan NasDem ikut berkibar di tengah CFD. (jawapos/adj)
Komentar Mubarok Media
Dari aksi 212 dan 412 kita bisa membedakan, mana aksi yang dilandasi oleh keimanan dan mana yang dilandasi karena duit. Aksi yang dilandasi karena keimanan menghasilkan haru, dan juga menggetarkan hati setiap orang yang melihatnya, sedangkan aksi 412 menghasilkan cacian dan ejekan oleh setiap orang yang melihatnya.
Aksi 212 murni karena digerakkan keimanan sehingga Allah-lah yang mengumpulkan semua manusia di Jakarta tumpah ruah. Aksi 412 adalah rekayasa segelintir partai politik yang takut kekuasaannya tumbang oleh Ideologi kaum muslimin. Kita sangat menantikan benturan antara kaum muslimin dan kaum sekuler di aksi selanjutnya.